ARRAY
MICROPHONE
Kamu
setiap saat pasti mendengarkan suara, kecuali jika kamu tuli. Entah itu suara
musik, suara burung berkicau, suara kendaraan yang lalu lalang, atau bahkan
suara air yang menetes. Kadang kala kita dapat menikmati suara-suara yang indah
seperti suara musik, suara kicau burung, suara deburan ombak, gemericik air
terjun, dan suara-suara indah lain. Atau sering pula kamu kesal karena suara
knalpot bocor kendaraan yang melintasimu, suara orang bertengkar atau suara
keras dari seseorang yang memanggil kamu.
Intinya
adalah bahwa suara itu melimpah, baik yang diproduksi oleh alam mau pun suara
yang sengaja dibangkitkan. Dari dahulu kala orang menyenangi suara-suara yang
menyenangkan dan menenangkan jiwa, misalnya suara musik dan nyanyian. Bahkan
banyak orang setuju dengan istilah bahwa "lagu adalah bahasa
universal."
Teknik
untuk menyimpan suara pun telah berkembang sangat pesat. Jika dahulu suara
masih disimpan secara analog, maka kini suara telah disimpan dalam bentuk
digital sehingga kita dapat menyimpan banyak sekali suara dalam suatu piranti
yang mungil.
Tetapi
selain dinikmati, suara juga dapat dimanfaatkan sebagai pembangkit listrik.
Seperti kita tahu, suara juga salah satu bentuk energi yang dapat dikonversikan
menjadi arus listrik. Tidak percaya?
Seperti
kita tahu, sebenarnya microphone (mic) itu adalah alat yang menangkap
gelombang suara menjadi arus listrik. Jadi kalau ada suara yang tertangkap microphone
maka suara akan dikonversi menjadi arus listrik untuk kemudian diolah lebih
lanjut. Sayangnya memang arus listrik yang dihasilkan sangat kecil dan perlu
dikuatkan dengan amplifier supaya menghasilkan arus yang lebih besar.
Pembangkit
Listrik Tenaga Suara
Dari
ide pemanfaatan suara sebagai pembangkit listrik, kita perlu memikirkan suatu
teknologi yang dapat memanfaatkan suara ini menjadi pembangkit listrik yang
efisien. Bagaimana caranya?
1) Array
Sensor. Kita
dapat menggabungkan banyak sensor penangkap suara dalam bentuk array yang
membentuk suatu modul penangkap suara. Sensor penangkap suara ini bisa saja
sebuah microphone. Jika satu mic dapat membangkitkan maksimal 100 mW dan jika
diinginkan modul dapat menghasilkan tegangan puncak 10 W, maka kita memerlukan
kurang lebih 100 mic. Dan kita dapat mendesainnya dalam bentuk suatu array mic.
Tenang saja, bentuk mic itu bukan panjang dengan bulatan di ujungnya seperti
mic yang kamu pakai waktu karaoke itu. Sebenarnya bentuk mic itu kecil kok. Bahkan
mic dengan bahan piezo-electric bentuknya gepeng-kecil seperti lempengan. Jadi
kalau kita membuat array mic, bukan berarti kita mengumpulkan 100 mic besar
untuk karaoke itu. Mungkin saja array 100 mic ini hanya sebesar dan setipis
tissue toilet kamu.
2) Mic
dengan Kepekaan Tinggi.
Kita perlu memakai mic dengan kepekaan tinggi sehingga suara yang kecil pun
dapat ditangkap dengan baik dan dapat menghasilkan arus listrik yang memadai.
3) Alat
untuk Mengkonsentrasikan Suara. Sifat suara itu menyebar ketika dihantarkan dari sumber
suaranya. Nah, dengan suatu corong kita dapat mengkonsentrasikan suara-suara
dari sekitar mengarah ke microphone kita. Kayak yang dipakai intelijen ketika
menguping pembicaraan orang lain dari jarak jauh itu lho.
4) Alat
Penyimpan Listrik.
Listrik yang telah dibangkitkan disimpan dalam baterai sehingga listrik dapat
digunakan ketika dibutuhkan.
5)
Penempatan Sensor.
Gampang deh. Tempatkan saja sensor suara di pinggir jalan raya atau mungkin di
dalam sebuah mall. Dijamin suara yang ditangkap melimpah. Atau taruh saja di
dekat mesin-mesin pabrik atau mesin mobil/motor kamu. Asyik lagi kalau dekat
air terjun, selain dapat menikmati indahnya alam, deburan air terjun dapat
dimanfaatkan untuk membangkitkan listrik.
6) Bangkitkan suara. Jika tidak tersedia sumber suara,
karena misalnya kamu tinggal di pedalaman atau di daerah yang amat-sangat
terpencil, buat saja suara sendiri kemudian ditangkap sensor suara kamu.
Caranya gampang kok. Buat aja baling-baling yang dapat berputar karena angin
atau oleh arus air sungai. Baling-baling ini dikopel dengan batang kayu yang
berputar dan memukul gendang atau ember atau benda sejenis yang jika dipukul
dapat menghasilkan suara berisik. Tapi… kalau toh baling-baling ini diputar
oleh angin atau arus air, apakah tidak lebih baik jika listrik langsung
dibangkitkan oleh angin dan listrik yak? Malah nggak pakai bising. Hihihi…
namanya juga ide. Siapa tahu sensor suara kelak lebih murah dari pada generator
tenaga angin atau air.
Aplikasinya
Untuk apa
saja aplikasinya?
1) Jelas
sebagai pembangkit listrik. Jika teknologi yang dipakai memungkinkan, bisa saja
digunakan untuk menghidupi listrik rumah kamu.
2) Catu
daya independen bagi piranti elektronik. Pernah melihat kalkulator tenaga
surya? Pernah melihat jam tangan yang dicatu dari gerakan? Mungkin kamu malah
telah memilikinya. Nah, akan lebih asyik jika handphone kamu dicatu dari suara,
jadi tidak memerlukan charger untuk mengisi baterainya. Untuk men-charge
baterai, Anda cukup mendekatkan handphone kamu ke sumber suara. Atau ketika
kamu ngerumpi lewat handphone kamu, secara tidak sengaja kamu telah mengisi
baterainya. Jadi banyakin ngerumpi dan habisin pulsamu. Hihihi…
Kekurangannya
Jelas ada kurangannya,
yaitu:
1) Berarti
harus dekat dengan sumber suara alias sumber kebisingan. Misalnya kamu memiliki
modul pembangkit suara yang digunakan untuk menghidupi listrik rumah kamu, maka
idealnya tentu rumah kamu harus dekat dengan sumber suara (kebisingan) supaya
dapat dibangkitkan listrik.
Keuntungannya
Jelas ada untungnya,
yaitu:
1) Jika
memang dekat dengan sumber suara/kebisingan, kamu dapat memanfaatkannya menjadi
sumber listrik. Misalnya rumah kamu di pinggir jalan. Wah, dari sebel karena
bising menjadi berkah karena bisa menjadi sumber listrik.
2) Kalau
ada temen bertengkar atau teriak-teriak, deketin aja dan sorongkan sensor suara
kamu. Jadi deh energi temen menjadi listrik buat kamu.
3) Yang
jelas menghemat listrik dari PLN dong! Inget, bahwa TDL tidak naik untuk tahun
ini, tapi tidak ada jaminan tahun depan tidak naik.
Microphone
Mikrofon
(bahasa Inggris: michrophone) adalah suatu jenis tranduser yangmengubah
energi-energi akustik (gelombang suara) menjadi sinyal listrik.Mikrofon
merupakan salah satu alat untuk membantu komunikasi manusia. Mikrofondipakai
pada banyak alat seperti telepon, alat perekam, alat bantu dengar,
danpengudaraan radio serta televisi.
Istilah
mikrofon berasal dari bahasa Yunani mikros yang berarti kecil danfon yang
berarti suara atau bunyi. Istilah ini awalnya mengacu kepada alatbantu dengar
untuk suara berintensitas rendah. Penemuan mikrofon sangat pentingpada masa
awal perkembangan telepon. Pada awal penemuannya, mikrofon digunakanpada
telepon, kemudian seiring berkembangnya waktu, mikrofon digunakan dalampemancar
radio hingga ke berbagai penggunaan lainnya. Penemuan mikrofon praktissangat
penting pada masa awal perkembangan telepon. Beberapa penemu telahmembuat
mikrofon primitif sebelum Alexander Graham Bell.
Kegunaan
Mikrofon
digunakan pada beberapa alat seperti telepon, alat perekam, alatbantu dengar,
pengudaraan radio serta televisi, dan sebagainya. Pada dasarnyamikrofon berguna
untuk membuat suara yang berintensitas rendah menjadi lebihkeras. Pemilihan
mikrofon harus dilakukan dengan lebih hati-hati. Hal inidilakukan untuk
mencegah berkurangnya kemampuan mikrofon dari performa yangoptimal. Agar lebih
efektif, mikrofon yang digunakan haruslah seimbang antarasumber suara yang
ingin dicuplik, misalnya suara manusia, alat musik, suarakendaraan, atau yang
lainnya dengan sistem tata suara yang digunakan sepertisound sistem untuk live
music, alat perekaman, arena balap GP motor, dansebagainya.
Prinsip
Kerjanya
Prinsip kerja
dari microphone menjelaskan tipe transducer yang berada didalam microphone
tersebut. Transducer adalah sebuah alat yang dapat mengubahenergi dari satu
bentuk ke bentuk yang lain. Dalam kaitannya dengan microphone,transducer
mengubah energi akustik (suara) mernjadi energi listrik. Menurutcara kerjanya, ada banyak
tipe microphone, seperti: dynamic, condenser, ribbon,crystal, carbon, dsb.
Namun, ada dua tipe yang paling umum digunakan, yaitu:dynamic dan condenser.
Dynamic
Microphone
Dynamic microphone menggunakan diafragma/voice
coil/susunan magnet yang berfungsi sebagai generator/pembangkitsinyal listrik
yang di-drive oleh suara yang masuk. Gelombang suara menabrak sebuah membran
plastiktipis yang disebut diafragma sehingga diafragma tersebut bergetar.
Sebuah kumparankawat kecil (voice coil) ditempelkan pada bagian belakang
diafragma dansama-sama ikut bergetar juga ketika diafragma bergetar. Voice coil
dikelilingioleh medan magnet yang tercipta oleh sebuah magnet permanen kecil.
Pergerakanvoice coil di medan magnet ini akan mengakibatkan terbentuknya sinyal
elektrik.
Dynamic mic
memiliki konstruksi yang sederhana dan juga termasuk ekonomis.Di samping itu,
dynamic mic juga tidak terlalu terpengaruh oleh temperatur yangesktrim atau
kelembaban dan dapat mengakomodasi SPL yang cukup tinggi tanpaoverload.
Meskipun demikian, respon frekuensi dan sensitivitas dari dynamic micterbatas,
khususnya pada frekuensi tinggi. Dynamic mic merupakan tipe yangsangat umum
digunakan dalam berbagai aplikasi, termasuk di dalam sound systemgereja.
Dynamic mic tidak dapat dibuat dalam bentuk yang kecil tanpa
mengurangisensitivitasnya.
Condenser
microphone
Condenser microphone bekerja
berdasarkan diafragma/susunan backplate yang mesti tercatu oleh listrik
membentuksound-sensitive capacitor. Gelombangsuara yang masuk ke microphone
menggetarkan komponen diafragma ini. Diafragmaditempatkan di depan sebuah
backplate. Susunan elemen ini membentuk kapasitoryang biasa disebut juga
kondenser. Kapasitor memiliki kemampuan untuk menyimpanmuatan atau tegangan.
Ketika elemen tersebut terisi muatan, medan listrikterbentuk di antara
diafragma dan backplate, yang besarnya proporsionalterhadap ruang (space) yang
terbentuk diantaranya. Variasi dari lebar spaceantara diafragma dan backplate
terjadi karena pergerakan diafragma relatifterhadap backplate sebagai akibat
dari adanya tekanan suara yang mengenaidiafragma. Hal ini menghasilkan sinyal
elektrik sebagai akibat dari suara yangmasuk ke condenser microphone.
Telah
dijelaskan sebelumnya bahwa kerja condenser mic memerlukan muatanlistrik.
Terkait dengan hal tersebut,ada tipe condenser mic yang memiliki muatan
permanen, ada juga yang menggunakansumber catu daya eksternal untuk mengisi
muatannya. Dalam hal ini, sumber catudaya eksternal yang digunakan dapat
berasal dari baterai, atau dari “phantom”power (sebuah metode untuk memberikan
daya kepada microphone melalui kabel mictersebut, dayanya berasal dari mixer).
Jika dibandingkan terhadap dynamic
mic,condenser mic lebih kompleks dan lebih mahal. Condenser dapat dibuat
dengansensitivitas yang lebih tinggi dan dapat menghasilkan suara yang lebih
smooth,lebih natural, khususnya pada frekuensi tinggi. Dengan
kondenser, lebih mudah untuk mencapai respon frekuensi flat danmemiliki range
frekuensi yang lebih luas. Satu hal lagi yang membedakan daridynamic mic adalah
condenser mic dapat dibuat sangat kecil tanpa banyakmengurangi kinerjanya.
Keputusan untuk menggunakan
condenser ataudynamic mic bagaimanapun diambil tidak hanya berdasarkan sumber
suara, tetapi berdasarkan physical setting juga. Praktisnya,penggunaan
microphone harus memperhatikan untuk acara apa dan dimana mictersebut akan
digunakan. Di samping itu, apakah diinginkan hasil dengankualitas suara yang
sangat tinggi atau tidak.
Program atau aplikasi array microphone diantaranya adalah Far Talking, aplikasi ini akan membuat
siapa saja dapat berbicara dalam jarak yang jauh dalam waktu yang bersamaan,
dan juga dapat merekam pembicaraan tersebut.
Sumber: en.wikipedia.org/wiki/Sensor_array
blogilmuanislamdunia.blogspot.com/2009/11/pengertian-mic.html